PSYCHOLOGICAL FIRST AID (PFA) DI SUNGAI JAMBU TANAH DATAR

 


Ahad, 9 Juni 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan FLP Paliko, FLP Sumbar, dan Pustaka Dua-2 Kota Payakumbuh dengan menggunakan mobil pick up bergerak menuju Sungai Jambu, Tanah Datar. Rombongan yang terdiri dari 10 orang personal relawan itu berangkat dengan membawa 160 paket peralatan tulis, 160 paket camilan, dan 160 eksemplar buku bacaan anak-anak. Tujuannya adalah memberikan Psychological First Aid (PFA) terhadap anak-anak yang terdampak musibah bencana galodo di daerah ini. Sebelumnya, pada tanggal 23 Mei 2024, rombongan yang sama juga melakukan aktivitas yang sama di Jorong Panti Rambatan, Tanah Datar. Dua perjalanan yang sama-sama membuat hati sedih melihat kondisi rumah, kendaraan, dan jalan yang rusak karena galodo di daerah tersebut.  

Rombongan sampai di Sungai Jambu sekitar pukul 13.00 WIB dengan kondisi sedang turun hujan. Sebelum berkegiatan, ketua rombongan yang dipimpin oleh ketua FLP Sumatera Barat, Lindawati, S.S., M.Pd. menemui Pak Zulkifli W, S.H. dari BPBD kabupaten Tanah Datar yang berada di kantor wali nagari, sebagai narahubung kegiatan PFA ini dan menandatangani buku tamu. Selesai salat zuhur, hujan pun reda dan kegiatan dimulai sekitar pukul 14.00 sampai dengan 15.30 WIB di teras dan halaman Mesjid Jami' Sungai Jambu.

Kegiatan PFA ini dimulai dengan piramida cerita yang dibawakan oleh Uni Amira, Pengurus FLP Paliko dan Pendongeng dari Pustaka Dua-2 yang juga merupakan mahasiswi STAIDA Payakumbuh. Uni Amira membawakan cerita yang lucu, tentang seorang anak yang mempunyai nama sangat panjang; Tiki Tiki Tambo Nosa Rambo Carry Barry Ruchi Pip Perry Pambo. Semua peserta sangat antusias mendengarkan cerita dengan latar negeri Cina ini.

 

Usai bercerita dengan menggunakan piramida cerita, kegiatan dilanjutkan dengan read aloud oleh Mak Cik Hayat Mardhotillah yang juga merupakan Pengurus FLP Paliko. Seperti biasa, pengurus Pustaka Dua-2 Kota Payakumbuh yang sangat kental dengan Bahasa Melayu karena lama tinggal di Malaysia ini membuat para peserta terpaku mendengarkannya.

Setelahnya, kegiatan ice breaking dipandu oleh Zikra Delvira, Pengurus FLP Sumatera Barat dan games-games seru yang dipandu oleh Daffa (relawan Pustaka Dua-2), Imat (mahasiswa STAIDA Payakumbuh), dan juga Amat dan Hanafi (santri Enterpreneur Payakumbuh). Selama kegiatan berlangsung, Taufik Imran, fotografer dari komunitas Contrast Payakumbuh dengan antusias turut mengabadikan lewat lensa kameranya.

Agenda PFA ini dapat terwujud berkat sokongan dana dari UPZ Al Fikri Pekanbaru Riau, ditambah sumbangan dari para donatur lain, seperti Toko Buku Tazkiah Payakumbuh yang kembali berperan menyediakan buku bacaan terbaik sehingga membuat bahagia 150 anak yang hadir di Mejid Jami’ Sungai Jambu.

“Senang melihat anak-anak bahagia dengan kegiatan yang diangkat.” Ujar salah seorang anggota Komunitas Panther Sumbar saat berdiskusi dengan Lindawati, Ketua FLP Sumbar di sela-sela kegiatan.

Tentu saja, manfaat dari kegiatan ini tak hanya dirasakan oleh anak-anak yang hadir, para orang tua yang mengantar anaknya juga terlihat sangat bahagia.

“Ibu, boleh kami minta bukunya satu lagi, anak saya kembar, yang satunya tidak datang karena sakit campak.” pinta seorang ibu ketika kegiatan berbagi bingkisan berlangsung.

“Boleh bukunya untuk abang saya?” kata seorang gadis kecil yang abangnya tidak bisa datang.

Ternyata minat baca anak-anak sungguh sangat tinggi dan mereka memang memerlukan bahan bacaan sebagai salah satu cara untuk membuat mereka melupakan trauma.

Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif dan anak-anak bisa belajar dan bermain seperti biasa.



Komentar